Ruteng Puu: Menjelajahi Kekayaan Desa Adat yang Memukau di Manggarai

Potret Desa Adat ruteng Puu
Potret Desa Adat ruteng Puu


Ruteng Puu: Menjelajahi Kekayaan Desa Adat yang Memukau di Manggarai

Pengantar

Desa Adat Ruteng Puu, sebuah permata budaya di tengah Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, menghadirkan pesona Desa Adat yang mencerminkan kekayaan tradisi Manggarai. Dengan arsitektur rumah adat yang khas, mbaru niang, dan kehadiran compang sebagai altar persembahan, Desa adat ini menjadi saksi hidup perkembangan sejarah dan budaya masyarakat Manggarai.

Keindahan Arsitektur dan Spiritualitas Desa Adat Ruteng Puu

Desa Adat Ruteng Puu membanggakan keunikan arsitektur rumah adat Mbaru Niang. Rumah-rumah ini memiliki bentuk kerucut dengan atap yang terbuat dari ilalang, memberikan tampilan yang memikat bagi para pengunjung. Di tengah desa, compang atau altar batu menjadi tempat sakral untuk upacara adat dan persembahan kepada leluhur.

Desa Adat ini tidak hanya sebuah kumpulan rumah adat; Desa Adat Ruteng Puu adalah penjaga kearifan lokal dan tradisi Manggarai. Nama "Puu" sendiri, dalam bahasa Manggarai, mencerminkan konsep sumber, pangkal, pohon, awal, atau permulaan. Desa ini dianggap sebagai pusat perDesaan tradisional di Ruteng, sebelum Desa-Desa adat lainnya tumbuh.


Compang Ruteng

foto compang (mezbah altar) sebagai tempat peletakan persembahan saat upacara adat
compang (mezbah altar) sebagai tempat peletakan persembahan saat upacara adat


Nama lain untuk Compang Ruteng, Ruteng Pu'u, adalah situs terdekat dari kota yang mewakili bangunan arsitektur Manggarai di sebuah desa kecil yang terdiri dari dua rumah adat bertiang rumput (Mbaru Niang) dengan halaman besar dan batu berbentuk oval yang disebut compang. Bersama dengan rumah-rumah lain, mbaru niang berjejer di dalam pola lingkaran. Dalam bahasa setempat, Ruteng berarti pohon ara dan mungkin nama desa berasal dari banyaknya pohon ara di sekitarnya.


Menyusuri Sejarah dan Kebudayaan Manggarai Melalui Desa Adat Ruteng Puu

Bagi para pengunjung yang ingin meresapi kekayaan budaya dan sejarah Manggarai, Desa Adat Ruteng Puu adalah destinasi wisata yang memikat. Di sini, kehidupan masyarakat adat masih diwarnai oleh adat istiadat yang dijaga dengan konsisten. Berinteraksi dengan tetua adat akan membawa Anda ke dalam alam cerita tentang sejarah dan kebijaksanaan lokal Desa ini.

Namun, sebelum memasuki keindahan budaya Desa Adat Ruteng Puu ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Lapor dan Bayar Tiket Masuk: Sebagai langkah penghormatan Desa Adat Ruteng Puu, pengunjung diharapkan melapor kepada pengurus Desa Adat Ruteng Puu atau tetua adat dan membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang.

2. Hormati Adat dan Budaya Desa Adat Ruteng Puu: Masyarakat setempat sangat memegang teguh adat dan budaya. Tidak mengambil foto tanpa izin, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga ketenangan Desa adat, dan tidak berisik adalah aturan dasar yang harus diikuti.

3. Pakaian Sopan dan Etika: Pengunjung diharapkan untuk memakai pakaian sopan yang menutupi aurat. Patuhi aturan-aturan Desa Adat Ruteng Puu, termasuk larangan masuk ke dalam rumah adat tanpa diantar oleh tetua adat.

4. Hargai Benda Pusaka Desa Adat Ruteng Puu: Benda-benda pusaka di Desa ini memiliki nilai sejarah yang tinggi. Pengunjung dihimbau untuk tidak menyentuh, mengambil, atau merusaknya.

Belajar dari Keberlanjutan Desa Adat Ruteng Puu

Melalui kunjungan ke Desa Adat Ruteng Puu, para pengunjung dapat belajar banyak tentang bagaimana masyarakat adat dapat menjaga kearifan lokal dan menjalin harmoni dengan alam. Desa ini bukan hanya destinasi wisata biasa, melainkan sebuah contoh hidup tentang bagaimana budaya dapat tetap lestari dan relevan di era modern.

Desa Adat Ruteng Puu dalam Konteks Wilayah Flores Barat

Desa Adat Ruteng Puu memegang peran penting dalam sejarah wilayah Flores Barat. Sebelum banyak Desa-Desa adat lainnya muncul, Desa ini telah menjadi pusat perDesaan tradisional di Kabupaten Manggarai. Wisatawan dari dalam dan luar negeri menjadikan desa ini sebagai destinasi utama untuk mengamati keunikan rumah adat Manggarai.

Dua rumah Mbaru Gendang di Desa ini berdiri kokoh, menampilkan keindahan arsitektur dengan atap dari ijuk. Di tengah Desa, makam leluhur masyarakat Manggarai menjadi penjaga Desa, disertai dengan pohon dadap yang kokoh berdiri di samping kuburan tua itu. Mbaru Gendang Ruteng Puu, selain menjadi tempat tinggal setiap klan, juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan gong dan gendang yang memiliki peran penting dalam upacara adat.

Pengalaman Wisata di Desa Adat Ruteng Puu

a) Aktivitas Wisata di Desa Adat Ruteng Puu

Wisatawan yang berkunjung ke Ruteng Puu dapat menikmati berbagai aktivitas menarik. Berkeliling mengitari Desa adat, bercengkrama dengan warga sekitar, dan wisatawan yang dipandu oleh pemandu lokal adalah kegiatan yang umum dilakukan. Pemandu tersebut membimbing wisatawan masuk ke dalam Mbaru Gendang, menjelaskan fungsi dan sejarah rumah adat tersebut.

b) Fasilitas di Desa Adat Ruteng Puu

Desa adat ini menyediakan fasilitas pendukung bagi para pengunjung. Terdapat satu bangunan yang difungsikan sebagai tempat registrasi atau melapor bagi wisatawan yang ingin menjelajahi Desa. Selain itu, tersedia 3 ruangan toilet umum yang bersih dan memiliki kualitas air yang jernih dengan rasa tawar.

c) Cara Menuju ke Desa Adat Ruteng Puu

Aksesibilitas menuju Desa adat ini sangat memudahkan para wisatawan. Dengan jarak 4 km dari pusat kota Ruteng, pengunjung dapat menggunakan motor atau mobil dengan waktu tempuh 10 menit. Selain itu, transportasi umum seperti bemo dan ojek juga dapat digunakan untuk mencapai lokasi.

d) Pengelolaan Wisata Desa Adat Ruteng Puu

Desa adat Ruteng Puu dikelola dengan baik oleh Lembaga Adat, dengan dukungan penuh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai. Untuk masuk ke Desa, wisatawan dikenakan biaya sebesar Rp. 5.000,00 untuk wisatawan domestik dan Rp. 20.000,00 untuk wisatawan mancanegara.


Lokasi Desa Adat Ruteng Puu



FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) mengenai Desa Adat Ruteng Puu

Q: Apa itu Desa Adat Ruteng Puu? A: Desa Adat Ruteng Puu adalah salah satu Desa adat tertua di Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, dengan arsitektur rumah adat khas Manggarai, yaitu mbaru niang.

Q: Dimana lokasi Desa Adat Ruteng Puu? A: Ruteng Puu terletak di Kelurahan Golo Dukal, Kecamatan Langke Rembong, sekitar 10 menit berkendara dari pusat kota Ruteng.

Q: Bagaimana cara mengunjungi Desa Adat Ruteng Puu? A: Anda dapat menggunakan motor, mobil, bemo, atau ojek dari pusat kota Ruteng. Harap melapor dan membayar tiket masuk sebelum memasuki Desa.

Q: Apa saja yang bisa dilakukan di Desa Adat Ruteng Puu? A: Di Ruteng Puu, Anda dapat melihat kehidupan masyarakat adat, berinteraksi dengan tetua adat, mendengarkan cerita sejarah, dan melihat benda-benda pusaka.

Q: Apa yang harus diperhatikan saat berkunjung ke Desa Adat Ruteng Puu? A: Anda harus menghormati adat setempat, memakai pakaian sopan, dan mengikuti aturan yang berlaku, serta menghargai benda-benda pusaka.

Kesimpulan

Desa Adat Ruteng Puu, dengan segala keunikan dan keindahannya, bukan sekadar destinasi wisata biasa. Desa adat ini membawa pengunjung ke dalam perjalanan panjang ke masa lalu Manggarai, memahami kekayaan budaya dan tradisi yang dijaga dengan penuh kebanggaan. Dari arsitektur rumah adat yang megah hingga kebijaksanaan dalam menjaga kelestarian alam, Ruteng Puu menjadi pelajaran hidup tentang bagaimana sebuah Desa adat mampu bertahan dan tumbuh dalam perubahan zaman. Jika Anda mencari pengalaman yang mendalam dan penuh makna, Ruteng Puu adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan. Selamat menjelajahi dan menikmati kekayaan Desa adat ini!


LihatTutupKomentar

NUZANTHRA

NUZANTHRA
Nuzanthra:Mengulas Nusantara, Teknologi, Sejarah, Budaya, dan Misteri