Macam - macam Budaya Nusantara: Mengenal Keanekaragaman dan Macam - Budaya Nusantara yang Sangat Unik dan Langka
Macam - macam Budaya Nusantara: Mengenal Keanekaragaman dan Macam - BudayaNusantara yang Sangat Unik dan Langka
Indonesia adalah negara yang kaya
akan budaya nusantara. Budaya nusantara adalah keseluruhan kebudayaan,
kesenian, kearifan lokal, tradisi, adat istiadat, suku bangsa, bahasa daerah,
pakaian adat, rumah adat, tarian adat, lagu daerah, alat musik tradisional,
senjata tradisional, dan makanan khas yang berasal dari berbagai wilayah di
Indonesia. Budaya nusantara merupakan warisan leluhur yang harus kita hargai,
lestarikan, dan kembangkan.
Budaya nusantara menunjukkan
keberagaman yang luar biasa. Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikan
tersendiri yang membedakannya dari daerah lain. Budaya nusantara juga
menunjukkan keistimewaan yang langka dan tak ternilai. Budaya nusantara adalah
sumber inspirasi dan kreativitas bagi generasi muda. Budaya nusantara adalah
identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia.
Dalam artikel ini, kita akan
mengenal lebih dekat beberapa contoh budaya nusantara yang sangat unik dan
langka. Kita akan mengkaji, mendokumentasikan, mendeskripsikan,
mengklasifikasikan, dan membandingkan budaya nusantara dari berbagai aspek,
seperti sejarah, filosofi, simbol, fungsi, dan nilai. Kita juga akan
menampilkan, menikmati, dan mengaplikasikan budaya nusantara dalam kehidupan
sehari-hari. Mari kita mulai!
Pakaian Adat
Pakaian adat adalah salah satu
bentuk kebudayaan yang mencerminkan karakteristik suatu daerah. Pakaian adat
biasanya dipakai dalam acara-acara tertentu, seperti upacara adat, pernikahan,
atau festival budaya. Pakaian adat memiliki desain, warna, motif, dan aksesori
yang khas dan bermakna. Pakaian adat juga memiliki nama dan sebutan yang
berbeda-beda di setiap daerah.
Berikut adalah beberapa contoh pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia:
- Ulos adalah pakaian adat khas suku
Batak di Sumatera Utara. Ulos adalah kain tenun yang dibuat dengan teknik
khusus dan memiliki motif yang beragam. Ulos memiliki filosofi tentang
hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. Ulos biasanya dipakai sebagai
selendang, sarung, atau hiasan. Ulos juga dipakai sebagai hadiah atau
tanda hormat dalam berbagai acara adat, seperti pernikahan, kelahiran,
kematian, atau pesta adat.
- Kebaya adalah pakaian adat khas wanita
Jawa, Bali, dan Sunda. Kebaya adalah baju panjang yang terbuka di depan
dan ditutup dengan kancing atau peniti. Kebaya biasanya dipadukan dengan
kain batik, songket, atau lurik sebagai bawahan. Kebaya memiliki desain
yang elegan dan feminin. Kebaya juga memiliki variasi yang berbeda-beda di
setiap daerah, seperti kebaya encim, kebaya kartini, kebaya bali, atau
kebaya betawi.
- Baju Melayu adalah pakaian adat khas
pria Melayu di Sumatera, Kalimantan, dan Malaysia. Baju Melayu adalah baju
lengan panjang yang berkerah dan memiliki kancing di depan. Baju Melayu
biasanya dipadukan dengan celana panjang dan songkok sebagai penutup
kepala. Baju Melayu memiliki warna yang cerah dan motif yang sederhana.
Baju Melayu menunjukkan kesopanan dan kehormatan pria Melayu.
Rumah Adat
Rumah adat adalah salah satu bentuk kearifan
lokal yang mencerminkan kehidupan masyarakat suatu daerah. Rumah adat biasanya
dibangun dengan bahan-bahan alami dan memiliki bentuk, ukuran, dan struktur
yang khas dan bermakna. Rumah adat juga memiliki nama dan sebutan yang
berbeda-beda di setiap daerah.
Berikut adalah beberapa contoh rumah adat dari berbagai daerah di Indonesia:
- Honai adalah rumah adat khas suku
Dani di Papua. Honai adalah rumah bulat yang terbuat dari kayu, bambu, dan
ilalang. Honai memiliki atap yang tinggi dan runcing, dan tidak memiliki
jendela. Honai biasanya berukuran kecil dan hanya dapat menampung satu
orang atau satu keluarga. Honai memiliki filosofi tentang keseimbangan
antara manusia dan alam. Honai juga memiliki variasi yang berbeda-beda
sesuai dengan fungsi dan status sosial penghuninya, seperti honai
laki-laki, honai perempuan, honai anak-anak, atau honai kepala suku.
- Joglo adalah rumah adat khas suku
Jawa di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Joglo adalah rumah panggung yang
terbuat dari kayu jati. Joglo memiliki atap yang tinggi dan melengkung,
dan memiliki empat tiang utama yang disebut soko guru. Joglo biasanya
berukuran besar dan dapat menampung banyak orang. Joglo memiliki filosofi
tentang keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan. Joglo juga memiliki
variasi yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat kemewahan dan
keindahannya, seperti joglo limasan, joglo tajug, joglo pendapa, atau
joglo pangrawit.
- Gadang adalah rumah adat khas suku
Minangkabau di Sumatera Barat. Gadang adalah rumah panggung yang terbuat
dari kayu, bambu, dan ijuk. Gadang memiliki atap yang tinggi dan
melengkung ke atas, menyerupai tanduk kerbau. Gadang biasanya berukuran
sedang dan dapat menampung satu keluarga besar. Gadang memiliki filosofi
tentang kekuatan dan kebersamaan masyarakat Minangkabau. Gadang juga
memiliki variasi yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan lokasinya,
seperti gadang rumah tinggal, gadang surau, gadang balai adat, atau gadang
pitalah.
Tarian Adat
Tarian adat adalah salah satu
bentuk kesenian yang mencerminkan ekspresi dan emosi masyarakat suatu daerah.
Tarian adat biasanya ditampilkan dalam acara-acara tertentu, seperti upacara
adat, perayaan, atau hiburan. Tarian adat memiliki gerak, irama, kostum, dan
musik yang khas dan bermakna. Tarian adat juga memiliki nama dan sebutan yang
berbeda-beda di setiap daerah.
Berikut adalah beberapa contoh tarian adat dari berbagai daerah di Indonesia:
- Saman adalah tarian adat khas suku Gayo
di Aceh. Saman adalah tarian yang dilakukan oleh sekelompok pria yang
duduk berbaris di lantai. Saman memiliki gerak yang cepat, kompak, dan
sinkron, yang melibatkan tangan, dada, paha, dan kepala. Saman memiliki
irama yang dinamis, yang diiringi oleh nyanyian dan tepukan tangan. Saman
memiliki filosofi tentang kebersamaan dan kekompakan masyarakat Gayo.
Saman juga memiliki variasi yang berbeda-beda sesuai dengan tema dan pesan
yang ingin disampaikan, seperti saman meuseukat, saman rateb meuseukat,
saman sikambang, atau saman syahadan.
- Jaipong adalah tarian adat khas suku
Sunda di Jawa Barat. Jaipong adalah tarian yang dilakukan oleh seorang
wanita atau sepasang penari, yang berdiri di atas panggung. Jaipong
memiliki gerak yang lincah, enerjik, dan sensual, yang melibatkan kaki,
pinggul, tangan, dan kepala. Jaipong memiliki irama yang menghentak, yang
diiringi oleh alat musik tradisional seperti kendang, gong, kecapi,
suling, dan rebab. Jaipong memiliki filosofi tentang kegembiraan dan
kebebasan masyarakat Sunda. Jaipong juga memiliki variasi yang
berbeda-beda sesuai dengan daerah asalnya, seperti jaipong cikeruhan,
jaipong cikalong, jaipong cikampek, atau jaipong cirebon.
- Pendet adalah tarian adat khas suku Bali di Bali. Pendet adalah tarian yang dilakukan oleh sekelompok wanita yang berjalan mengelilingi pura atau tempat suci. Pendet memiliki gerak yang lemah gemulai, anggun, dan sakral, yang melibatkan tangan, kaki, mata, dan senyum. Pendet memiliki irama yang merdu, yang diiringi oleh alat musik tradisional seperti gamelan. Pendet memiliki filosofi tentang penghormatan dan pengabdian kepada dewa-dewa. Pendet juga memiliki variasi yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan maknanya, seperti pendet penyambutan, pendet pengantin, pendet panyembah, atau pendet panyungsung.
Lagu Daerah
Lagu daerah adalah salah satu
bentuk kebudayaan yang mencerminkan suara dan jiwa masyarakat suatu daerah.
Lagu daerah biasanya dinyanyikan dalam bahasa daerah dan memiliki lirik,
melodi, dan nada yang khas dan bermakna. Lagu daerah juga memiliki nama dan
sebutan yang berbeda-beda di setiap daerah.
Berikut adalah beberapa contoh lagu daerah dari berbagai daerah di Indonesia:
- Apuse adalah lagu daerah khas suku
Papua di Papua. Apuse adalah lagu yang bercerita tentang rindu dan cinta
kepada tanah Papua. Apuse memiliki lirik yang sederhana, melodi yang
merdu, dan nada yang tinggi. Apuse biasanya dinyanyikan dengan iringan
alat musik tradisional seperti tifa, ukulele, atau gitar. Apuse memiliki
filosofi tentang kecintaan dan kesetiaan masyarakat Papua kepada tanah
airnya. Apuse juga memiliki variasi yang berbeda-beda sesuai dengan dialek
dan gaya penyanyinya, seperti apuse kokondao, apuse yamko rambe yamko,
apuse koki, atau apuse cendrawasih.
- Yamko Rambe Yamko adalah lagu daerah
khas suku Arfak di Papua Barat. Yamko Rambe Yamko adalah lagu yang
bercerita tentang semangat dan keberanian masyarakat Arfak dalam
menghadapi tantangan hidup. Yamko Rambe Yamko memiliki lirik yang
berulang-ulang, melodi yang dinamis, dan nada yang rendah. Yamko Rambe
Yamko biasanya dinyanyikan dengan iringan alat musik tradisional seperti
tifa, gong, atau suling. Yamko Rambe Yamko memiliki filosofi tentang
kekuatan dan kepercayaan diri masyarakat Arfak dalam menggapai cita-cita.
Yamko Rambe Yamko juga memiliki variasi yang berbeda-beda sesuai dengan
suasana dan tujuannya, seperti yamko rambe yamko perang, yamko rambe yamko
pesta, yamko rambe yamko tari, atau yamko rambe yamko nyanyi.
- Solérám adalah lagu daerah khas suku
Batak di Sumatera Utara. Solérám adalah lagu yang bercerita tentang
kebahagiaan dan kebersamaan masyarakat Batak dalam berbagai acara adat.
Solérám memiliki lirik yang lucu, melodi yang riang, dan nada yang sedang.
Solérám biasanya dinyanyikan dengan iringan alat musik tradisional seperti
gondang, hasapi, atau seruling. Solérám memiliki filosofi tentang
kegembiraan dan keakraban masyarakat Batak dalam menjalin hubungan sosial.
Solérám juga memiliki variasi yang berbeda-beda sesuai dengan daerah
asalnya, seperti solérám toba, solérám karo, solérám simalungun, atau
solérám mandailing.
Alat Musik Tradisional
Alat musik tradisional adalah
salah satu bentuk kesenian yang mencerminkan kreativitas dan keindahan
masyarakat suatu daerah. Alat musik tradisional biasanya dibuat dari
bahan-bahan alami dan memiliki bentuk, ukuran, dan cara memainkan yang khas dan
bermakna. Alat musik tradisional juga memiliki nama dan sebutan yang
berbeda-beda di setiap daerah.
Berikut adalah beberapa contoh alat musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia:
- Angklung adalah alat musik tradisional
khas suku Sunda di Jawa Barat. Angklung adalah alat musik yang terbuat
dari bambu yang dipotong dan disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan
bunyi yang berbeda-beda sesuai dengan ukurannya. Angklung biasanya
dimainkan dengan cara digoyang-goyangkan oleh sekelompok orang yang
membentuk sebuah orkestra. Angklung memiliki filosofi tentang kerjasama
dan keharmonisan masyarakat Sunda. Angklung juga memiliki variasi yang
berbeda-beda sesuai dengan jenis dan fungsinya, seperti angklung caruk,
angklung buncis, angklung badeng, atau angklung dogdog.
- Sasando adalah alat musik tradisional
khas suku Rote di Nusa Tenggara Timur. Sasando adalah alat musik yang
terbuat dari bambu, kayu, kulit, dan daun lontar yang dibentuk seperti
kipas. Sasando memiliki senar yang dipetik dengan jari-jari tangan.
Sasando biasanya dimainkan dengan cara diletakkan di pangkuan atau di
depan dada oleh seorang pemain. Sasando memiliki filosofi tentang
kecintaan dan keindahan masyarakat Rote. Sasando juga memiliki variasi
yang berbeda-beda sesuai dengan jumlah senarnya, seperti sasando gong,
sasando biola, sasando ensembel, atau sasando elektrik.
- Kolintang adalah alat musik tradisional
khas suku Minahasa di Sulawesi Utara. Kolintang adalah alat musik yang
terbuat dari kayu yang dipahat dan disusun sedemikian rupa sehingga
menghasilkan bunyi yang berbeda-beda sesuai dengan panjangnya. Kolintang
biasanya dimainkan dengan cara dipukul dengan tongkat kayu oleh sekelompok
orang yang membentuk sebuah ansambel. Kolintang memiliki filosofi tentang
kegembiraan dan kebersamaan masyarakat Minahasa. Kolintang juga memiliki
variasi yang berbeda-beda sesuai dengan bentuk dan ukurannya, seperti
kolintang kayu, kolintang bambu, kolintang bulat, atau kolintang persegi.
Makanan Khas
Makanan khas adalah salah satu
bentuk kebudayaan yang mencerminkan cita rasa dan kekayaan masyarakat suatu
daerah. Makanan khas biasanya dibuat dari bahan-bahan lokal dan memiliki resep,
cara memasak, dan penyajian yang khas dan bermakna. Makanan khas juga memiliki
nama dan sebutan yang berbeda-beda di setiap daerah.
Berikut adalah beberapa contoh makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia:
- Rendang adalah makanan khas khas suku
Minangkabau di Sumatera Barat. Rendang adalah masakan daging sapi yang
dimasak dengan santan, cabai, bawang, kunyit, jahe, dan rempah-rempah
lainnya. Rendang memiliki rasa yang pedas, gurih, dan harum. Rendang
biasanya disajikan dengan nasi, sayur, dan sambal. Rendang memiliki
filosofi tentang kesabaran dan ketekunan masyarakat Minangkabau dalam
mengolah bahan-bahan alami. Rendang juga memiliki variasi yang
berbeda-beda sesuai dengan tingkat kematangannya, seperti rendang kering,
rendang basah, rendang hitam, atau rendang putih.
- Gudeg adalah makanan khas khas suku
Jawa di Yogyakarta. Gudeg adalah masakan nangka muda yang dimasak dengan
santan, gula merah, daun salam, dan laos. Gudeg memiliki rasa yang manis,
gurih, dan legit. Gudeg biasanya disajikan dengan nasi, telur, ayam,
tempe, tahu, dan krecek. Gudeg memiliki filosofi tentang kelembutan dan
keramahan masyarakat Jawa dalam menjalin hubungan sosial. Gudeg juga
memiliki variasi yang berbeda-beda sesuai dengan warna dan bumbunya,
seperti gudeg merah, gudeg putih, gudeg manggar, atau gudeg jogja.
- Soto adalah makanan khas khas suku
Betawi di Jakarta. Soto adalah masakan kuah daging sapi atau ayam yang
dimasak dengan air, santan, bawang, kunyit, jahe, dan rempah-rempah
lainnya. Soto memiliki rasa yang gurih, segar, dan hangat. Soto biasanya
disajikan dengan nasi, bihun, kentang, tomat, daun bawang, dan bawang
goreng. Soto memiliki filosofi tentang keberagaman dan kekayaan masyarakat
Betawi dalam mengolah bahan-bahan dari berbagai daerah. Soto juga memiliki
variasi yang berbeda-beda sesuai dengan daerah asalnya, seperti soto
madura, soto banjar, soto lamongan, atau soto betawi.
Demikianlah artikel tentang
macam-macam budaya nusantara yang sangat unik dan langka. Semoga artikel ini
bermanfaat bagi pembaca yang ingin mengenal, mempelajari, menghargai,
melestarikan, mengembangkan, menyebarkan, dan menginspirasi dari budaya
nusantara. Seperti kata pepatah, “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka
tak cinta, tak cinta maka tak lestarikan”. Mari kita cintai dan lestarikan
budaya nusantara sebagai warisan bangsa Indonesia. Terima kasih.
FAQ tentang Macam-Macam Budaya Nusantara
Q: Apa itu budaya nusantara? A:
Budaya nusantara adalah keseluruhan kebudayaan, kesenian, kearifan lokal,
tradisi, adat istiadat, suku bangsa, bahasa daerah, pakaian adat, rumah adat,
tarian adat, lagu daerah, alat musik tradisional, senjata tradisional, dan
makanan khas yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
Q: Mengapa budaya nusantara
penting untuk diketahui? A: Budaya nusantara penting untuk diketahui
karena merupakan warisan leluhur yang harus kita hargai, lestarikan, dan
kembangkan. Budaya nusantara juga menunjukkan keberagaman, keunikan, dan
keistimewaan bangsa Indonesia yang kaya akan nilai-nilai luhur. Budaya
nusantara juga merupakan sumber inspirasi dan kreativitas bagi generasi muda.
Budaya nusantara juga merupakan identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia.
Q: Bagaimana cara mengenal,
mempelajari, dan menghargai budaya nusantara? A: Cara mengenal,
mempelajari, dan menghargai budaya nusantara adalah dengan membaca, menonton,
mendengarkan, atau mengunjungi sumber-sumber informasi yang terpercaya dan
akurat tentang budaya nusantara, seperti buku, artikel, film, video, podcast,
museum, atau tempat wisata budaya. Cara lainnya adalah dengan berinteraksi,
berdialog, atau berkunjung langsung dengan masyarakat yang memiliki budaya
nusantara, seperti saudara, teman, tetangga, atau masyarakat adat. Cara lainnya
lagi adalah dengan berpartisipasi, berkontribusi, atau berkolaborasi dalam
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan budaya nusantara, seperti festival,
pameran, lomba, workshop, atau komunitas.
Q: Bagaimana cara melestarikan,
mengembangkan, dan menyebarkan budaya nusantara? A: Cara melestarikan,
mengembangkan, dan menyebarkan budaya nusantara adalah dengan menampilkan,
menikmati, dan mengaplikasikan budaya nusantara dalam kehidupan sehari-hari,
seperti memakai pakaian adat, mendengarkan lagu daerah, menari tarian adat,
atau memasak makanan khas. Cara lainnya adalah dengan menginspirasi, mengkaji,
dan mendokumentasikan budaya nusantara dalam bentuk karya-karya seni, ilmiah,
atau populer, seperti puisi, cerita, esai, lagu, film, foto, atau video. Cara
lainnya lagi adalah dengan mendeskripsikan, mengklasifikasikan, dan
membandingkan budaya nusantara dengan budaya lain dalam perspektif yang
positif, kritis, dan objektif, seperti makalah, artikel, presentasi, atau
diskusi.
Q: Apa saja contoh pakaian
adat, rumah adat, tarian adat, lagu daerah, alat musik tradisional, dan makanan
khas dari daerah Anda? A: Contoh pakaian adat, rumah adat, tarian
adat, lagu daerah, alat musik tradisional, dan makanan khas dari daerah saya
adalah sebagai berikut:
- Pakaian adat: Baju bodo adalah
pakaian adat khas wanita Bugis di Sulawesi Selatan. Baju bodo adalah baju
pendek yang terbuka di bawah dada dan ditutup dengan kain sutra. Baju bodo
biasanya berwarna merah, kuning, atau hijau dan memiliki hiasan bordir
atau manik-manik. Baju bodo memiliki filosofi tentang keanggunan dan
kesucian wanita Bugis.
- Rumah adat: Tongkonan adalah rumah
adat khas suku Toraja di Sulawesi Selatan. Tongkonan adalah rumah panggung
yang terbuat dari kayu dan memiliki atap yang melengkung ke atas,
menyerupai perahu. Tongkonan biasanya dihiasi dengan ukiran dan lukisan
yang bercerita tentang sejarah dan kepercayaan masyarakat Toraja.
Tongkonan memiliki filosofi tentang kekeluargaan dan kebudayaan masyarakat
Toraja.
- Tarian adat: Maengket adalah
tarian adat khas suku Minahasa di Sulawesi Utara. Maengket adalah tarian
yang dilakukan oleh sekelompok pria dan wanita yang berpegangan tangan dan
bergerak mengikuti irama musik. Maengket memiliki gerak yang lincah,
ceria, dan kompak. Maengket biasanya ditampilkan dalam acara-acara adat,
seperti panen, pernikahan, atau pesta rakyat. Maengket memiliki filosofi
tentang kegembiraan dan kebersamaan masyarakat Minahasa.
- Lagu daerah: O ina ni keke adalah
lagu daerah khas suku Nias di Sumatera Utara. O ina ni keke adalah lagu
yang bercerita tentang kekaguman dan kebanggaan kepada ibu. O ina ni keke
memiliki lirik yang puitis, melodi yang merdu, dan nada yang tinggi. O ina
ni keke biasanya dinyanyikan dengan iringan alat musik tradisional seperti
gendang, gong, atau suling. O ina ni keke memiliki filosofi tentang
kecintaan dan penghormatan kepada ibu sebagai sumber kehidupan.
- Alat musik tradisional: Sasando adalah
alat musik tradisional khas suku Rote di Nusa Tenggara Timur. Sasando
adalah alat musik yang terbuat dari bambu, kayu, kulit, dan daun lontar
yang dibentuk seperti kipas. Sasando memiliki senar yang dipetik dengan
jari-jari tangan. Sasando biasanya dimainkan dengan cara diletakkan di
pangkuan atau di depan dada oleh seorang pemain. Sasando memiliki filosofi
tentang kecintaan dan keindahan masyarakat Rote.
- Makanan khas: Pallubasa adalah
makanan khas khas suku Makassar di Sulawesi Selatan. Pallubasa adalah
masakan kuah daging sapi atau kerbau yang dimasak dengan santan, cabai,
bawang, kunyit, jahe, dan rempah-rempah lainnya. Pallubasa memiliki rasa
yang pedas, gurih, dan lezat. Pallubasa biasanya disajikan dengan nasi,
jeruk nipis, dan sambal. Pallubasa memiliki filosofi tentang kekuatan dan
kelezatan masyarakat Makassar.
Q: Apa saja tantangan dan
peluang dalam melestarikan dan mengembangkan budaya nusantara? A:
Tantangan dan peluang dalam melestarikan dan mengembangkan budaya nusantara
adalah sebagai berikut:
- Tantangan: Salah satu tantangan dalam melestarikan
dan mengembangkan budaya nusantara adalah globalisasi. Globalisasi adalah
proses integrasi dan interaksi antara berbagai negara, budaya, dan ekonomi
di dunia. Globalisasi dapat membawa dampak positif maupun negatif bagi
budaya nusantara. Dampak positifnya adalah budaya nusantara dapat dikenal
dan diakui oleh dunia. Dampak negatifnya adalah budaya nusantara dapat
terancam oleh budaya asing yang lebih dominan atau populer. Oleh karena
itu, kita perlu menjaga keseimbangan antara budaya nusantara dan budaya
global, serta mengambil hal-hal yang baik dan bermanfaat dari keduanya.
- Peluang: Salah satu peluang dalam melestarikan dan mengembangkan budaya nusantara adalah teknologi. Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan dan rekayasa untuk memecahkan masalah dan menciptakan kemudahan dalam kehidupan manusia. Teknologi dapat membantu kita dalam melestarikan dan mengembangkan budaya nusantara. Contohnya adalah dengan menggunakan media sosial, internet, atau aplikasi untuk menyebarkan, menampilkan, menikmati, dan menginspirasi dari budaya nusantara. Contoh lainnya adalah dengan menggunakan alat-alat modern, inovatif, atau kreatif untuk mengkaji, mendokumentasikan, mendeskripsikan, mengklasifikasikan, dan membandingkan budaya nusantara.