• rendang
  • piramida
  • antivirus
  • ai
  • seo
Monday, May 19, 2025
Nuzanthra
  • Nuzanthra
  • berita
  • Travel
  • informasi
  • sejarah
  • teknologi
  • kebudayaan
No Result
View All Result
  • Nuzanthra
  • berita
  • Travel
  • informasi
  • sejarah
  • teknologi
  • kebudayaan
No Result
View All Result
Nuzanthra
No Result
View All Result
Home cancar

Sangat Mengesankan: Sawah Berbentuk Sarang Laba-Laba di Desa Cancar Manggarai Flores

VorteLumina by VorteLumina
January 26, 2024
in cancar,destinasi,flores,manggarai,pariwisata,ruteng,sawah,sawah jaring laba-laba,sawah laba-laba,sawah sarang laba-laba,wisata
410 13
0
585
SHARES
3.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Linkedin

Table of Contents

Toggle
  • sawah laba-laba;cancar;sawah jaring laba laba;spider web rice fields Sangat Mengesankan: Sawah Berbentuk Sarang Laba-Laba di Desa Cancar Manggarai, Flores
    • I. Pengantar 
    • II. Sejarah dan Latar Belakang 
      • Sawah Berbentuk Sarang Laba-Laba Asal-usul dan Evolusi 
      • Terbentuknya Pola Unik Ini 
    • III. Lokasi Sawah Berbentuk Sarang Laba-Laba 
      • Navigasi Menuju Destinasi 
    • IV. Pariwisata di Sawah Berbentuk Sarang Laba-Laba 
      • Aktivitas yang Menarik 
      • Fasilitas dan Layanan 
    • V. Keunikan Sawah Berbentuk Sarang Laba-Laba 
    • VI. Kesimpulan 
      • Meringkas Keunikan dan Daya Tarik 
      • Panggilan untuk Konservasi 
    • VII. Data dan Fakta Tambahan
      • Pembangunan Pertanian oleh Raja Aleksander Baruk
      • Sawah Utama dan Lingko Sonto
      • Menurut Sumber, sawah utama di Manggarai, terletak di Lingko Loro dekat Rentung dan Nugi dekat Cancar, tetap mempertahankan pola lodok sejak awal. Daerah ini sering disebut sebagai sawah Sonto atau sawah contoh yang luasnya mencapai sekitar 100 hektar. Hamparan Sawah Lodok di Delapan Kampung di Desa Meler, Cancar Terdapat 11 hamparan sawah lodok di Delapan Kampung di Desa Meler, Cancar, antara lain Lingko Molo, Lingko Lindang, Lingko Pong Ndung, Lingko Temek, Lingko Jenggok, Lingko Lumpung, Lingko Purang Pane, Lingko Sepe, Lingko Wae Toso, Lingko Ngaung Meler, serta Lingko Lumpung II. Semua hamparan ini menawarkan pemandangan yang memukau dari Puncak Weol.
      • Puncak Bukit Weol sebagai Spot Menarik
      • Jumlah Wisatawan Harian dan Biaya Masuk
      • Kerajinan Tangan Lokal
      • Akses dari Ruteng dan Labuan Bajo 
      • You might also like
      • Pulau Padar: 12 Panduan Terbaik untuk Wisata Alam di Labuan Bajo
      • Panduan Lengkap Wisata Nusa Penida 2025: Destinasi, Tips, dan Paket Tur Terbaik
      • Panduan Lengkap Merayakan Tahun Baru: Inspirasi, Tips, dan Rekomendasi
    • FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) tentang Sawah Sarang Laba-Laba di Manggarai: Keunikan yang Tak Tertandingi

sawah laba-laba;cancar;sawah jaring laba laba;spider web rice fields
sawah laba-laba;cancar;sawah jaring laba laba;spider web rice fields


Sangat Mengesankan: Sawah
Berbentuk Sarang Laba-Laba di Desa Cancar Manggarai, Flores

I. Pengantar 

Sawah Berbentuk
Sarang Laba-Laba di Desa cancar Manggarai, Flores, melampaui batasan-batasan konvensional
destinasi wisata. Dengan sawah padi yang dianyam secara rumit membentuk pola
sarang laba-laba, keindahan ini memiliki pesona khas, mengklaim eksklusivitas
yang tak dapat ditemukan di tempat lain di dunia. Artikel ini menyelami
sejarah, filosofi, dan daya tarik dari Sawah Berbentuk Sarang Laba-Laba yang
menjadi keajaiban tak tertandingi dalam panorama global.

II. Sejarah dan Latar Belakang 

  • Sawah Berbentuk Sarang Laba-Laba Asal-usul dan Evolusi 

Sawah Berbentuk Sarang
Laba-Laba Lahan ini, tersebar di tiga kabupaten Manggarai yang sekarang
terbagi—Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat—melebihi sekadar ruang
pertanian biasa. Sejarah mendalamnya melibatkan para petani padi di Flores dan
keterkaitan mereka dengan lebih dari sekadar hasil panen; melibatkan kearifan
lokal dan kebijaksanaan petani pribumi.

  • Terbentuknya Pola Unik Ini 

Daya
tarik dari sawah ini tidak hanya sebatas estetika visual; ini menyimpan
filosofi yang memikat. Pola mirip sarang laba-laba ini mencerminkan sistem
distribusi tanah adat yang dikenal sebagai Lingko. Pembagian lahan ini,
berpusat dari titik tengah di tanah komunal, membentuk garis-garis membentuk
pola rumit yang mengingatkan pada sawah atau sarang laba-laba.

III. Lokasi Sawah Berbentuk
Sarang Laba-Laba 

Melihat Keindahan Lokal Manggarai, Flores Tersebar di berbagai
lokasi, termasuk Lembor di Manggarai Barat, Cancar di Ruteng Manggarai, dan
Desa Rawang di Lambaleda Manggarai Timur, artikel ini memberikan wawasan
mendalam tentang keindahan alam, cuaca, dan lingkungan di sekitar sawah ini,
mengundang para pengunjung untuk menjelajahi keunikan destinasi ini.

  • Navigasi Menuju Destinasi 

Bagi
para wisatawan yang ingin merasakan keajaiban Sawah Berbentuk Sarang Laba-Laba,
informasi penting tentang cara mencapai lokasi sangatlah krusial. Panduan
transportasi, rute perjalanan, dan moda transportasi yang tersedia memberikan
kenyamanan bagi para pengunjung yang merencanakan perjalanan mereka.

IV. Pariwisata di Sawah Berbentuk
Sarang Laba-Laba 

  • Aktivitas yang Menarik 

Selain mengapresiasi keindahan visual,
pengunjung dapat mengikuti berbagai aktivitas menarik di Sawah Berbentuk Sarang
Laba-Laba. Mulai dari mengabadikan momen ikonik melalui fotografi hingga berpartisipasi
dalam praktik pertanian lokal, artikel ini membuka wawasan tentang pengalaman
beragam yang menanti pengunjung.

  • Fasilitas dan Layanan 

Informasi tentang fasilitas di sekitar area wisata, seperti tempat istirahat, warung
makan, dan fasilitas lainnya, membantu para pengunjung merencanakan perjalanan
mereka dengan lebih nyaman. Pemahaman ini juga memastikan kesejahteraan dan
keselamatan para pengunjung selama eksplorasi mereka.

V. Keunikan Sawah Berbentuk
Sarang Laba-Laba 

Menelusuri Gelar ‘Sawah Berbentuk Sarang Laba-Laba’ Artikel
ini menggali filosofi di balik pola sawah dan formasi jari yang membentuk Sawah
Berbentuk Sarang Laba-Laba. Marius Ardu Jelamu, Kepala Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif provinsi NTT, memberikan pandangan tentang sistem distribusi
tanah ini. Menurutnya, keunikan sawah ini tidak hanya mencakup aspek visual
tetapi juga mewakili warisan budaya yang unik dari Manggarai.

VI. Kesimpulan 

  • Meringkas Keunikan
    dan Daya Tarik 

Sawah Berbentuk Sarang Laba-Laba Dengan menyajikan informasi mendalam
tentang Sawah Berbentuk Sarang Laba-Laba, artikel ini mengundang pembaca untuk
merasakan keajaiban alam dan budaya eksklusif untuk Manggarai. Sebagai
satu-satunya di dunia, sawah ini bukan hanya destinasi wisata tetapi juga
bagian dari warisan budaya yang layak dilestarikan.

  • Panggilan untuk Konservasi 

Puncak
artikel ini tidak hanya menyoroti keunikan sawah ini tetapi juga mendorong
pembaca dan calon wisatawan untuk berkontribusi pada konservasi Sawah Berbentuk
Sarang Laba-Laba. Memahami filosofi dan nilai budaya yang terkandung di
dalamnya memungkinkan kita bersama-sama memastikan keindahan dan makna yang
langgeng bagi generasi mendatang.

VII. Data dan Fakta Tambahan

  • Pembangunan Pertanian oleh Raja Aleksander Baruk

Pembangunan pertanian di Manggarai dimulai ketika Raja Aleksander Baruk
memimpin wilayah Nusa Lale Manggarai dari tahun 1931 hingga 1945. Ia mendorong
pertumbuhan pertanian dengan mengirim banyak rakyatnya untuk belajar menanam
padi dan kopi, bahkan hingga ke Singaraja, Bali.

 

  • Sawah Utama dan Lingko Sonto

  1. Menurut Sumber, sawah utama di Manggarai, terletak di Lingko Loro dekat Rentung dan Nugi dekat Cancar, tetap mempertahankan pola lodok sejak awal. Daerah ini sering disebut sebagai sawah Sonto atau sawah contoh yang luasnya mencapai sekitar 100 hektar.
  2. Hamparan Sawah Lodok di Delapan Kampung di Desa Meler, Cancar Terdapat 11 hamparan sawah lodok di Delapan Kampung di Desa Meler, Cancar, antara lain Lingko Molo, Lingko Lindang, Lingko Pong Ndung, Lingko Temek, Lingko Jenggok, Lingko Lumpung, Lingko Purang Pane, Lingko Sepe, Lingko Wae Toso, Lingko Ngaung Meler, serta Lingko Lumpung II. Semua hamparan ini menawarkan pemandangan yang memukau dari Puncak Weol.


  • Puncak Bukit Weol sebagai Spot Menarik

Untuk mencapai puncak bukit, pengunjung harus menapaki 250 anak tangga yang
terbuat dari tanah dan bambu, membentuk jalur zig-zag dengan pagar bambu di
pinggirnya.

  • Jumlah Wisatawan Harian dan Biaya Masuk

Jumlah kunjungan harian ke Sawah Berbentuk Sarang Laba-Laba bisa mencapai
50 hingga 100 orang, meningkat selama liburan sekolah dan festival. Biaya masuk
untuk mencapai Puncak Bukit Weol adalah 10.000 Rupiah per orang.

  • Kerajinan Tangan Lokal

Penduduk sekitar juga menawarkan kerajinan tangan seperti sarung dengan
harga berkisar antara 300.000 hingga 500.000 Rupiah, dan selendang dengan harga
sekitar 100.000 Rupiah.

  • Akses dari Ruteng dan Labuan Bajo 

Lokasi Sawah Berbentuk Sarang Laba-Laba
di Cancar dapat diakses lebih mudah melalui Ruteng, dengan jarak sekitar 20
kilometer dan dapat dicapai menggunakan transportasi umum. Dari Labuan Bajo,
jaraknya sekitar 100 kilometer dan dapat dicapai menggunakan bus penumpang
dengan biaya sekitar 80.000 Rupiah.

Dengan tambahan data dan fakta
ini, diharapkan artikel ini menjadi lebih informatif, memberikan panduan
menyeluruh bagi pembaca yang berminat mengunjungi Sawah Berbentuk Sarang
Laba-Laba.


You might also like

Pulau Padar: 12 Panduan Terbaik untuk Wisata Alam di Labuan Bajo

Panduan Lengkap Wisata Nusa Penida 2025: Destinasi, Tips, dan Paket Tur Terbaik

Panduan Lengkap Merayakan Tahun Baru: Inspirasi, Tips, dan Rekomendasi

FAQ (Pertanyaan yang Sering
Diajukan) tentang Sawah Sarang Laba-Laba di Manggarai: Keunikan yang Tak
Tertandingi

1. Apa yang Membuat Sawah
Sarang Laba-Laba di Manggarai Unik?

Sawah Sarang Laba-Laba di
Manggarai unik karena pola sawahnya membentuk sarang laba-laba yang tidak dapat
ditemui di tempat lain di dunia. Keunikan ini terkait dengan sistem pembagian
lahan secara adat yang disebut Lingko.

2. Bagaimana Sistem Pembagian
Lahan di Manggarai Terkait dengan Filosofi Sarang Laba-Laba?

Sistem pembagian lahan di
Manggarai, disebut Lingko, memiliki filosofi mengikuti bentuk sarang laba-laba.
Titik nolnya berada di tengah-tengah lahan, dan pola pembagiannya mengikuti
bentuk sarang laba-laba, dimulai dari bagian dalam dan semakin melebar ke
bagian luar.

3. Apa yang Menyebabkan Sawah
Sarang Laba-Laba Hanya Ada di Manggarai?

Keberadaan Sawah Sarang
Laba-Laba terkait erat dengan warisan budaya dan adat istiadat masyarakat
Manggarai. Pola unik ini tidak hanya berasal dari kearifan lokal tetapi juga
menjadi bagian dari filosofi dan cara hidup masyarakat setempat.

4. Apa Pentingnya Puncak Bukit
Weol sebagai Spot Menarik?

Puncak Bukit Weol memberikan
pandangan indah ke sebelas hamparan sawah lodok di Delapan Kampung di Desa
Meler, Cancar. Puncak ini menjadi spot menarik untuk menikmati keindahan Sawah
Sarang Laba-Laba dari ketinggian.

5. Bagaimana Cara Terbaik
untuk Mencapai Sawah Sarang Laba-Laba dari Ruteng dan Labuan Bajo?

Dari Ruteng, Sawah Sarang
Laba-Laba dapat diakses dengan mudah dengan jarak sekitar 20 kilometer, dan
dari Labuan Bajo sekitar 100 kilometer. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan
umum atau bus penumpang dengan biaya yang terjangkau.

6. Berapa Biaya Masuk untuk
Mengunjungi Puncak Bukit Weol?

Biaya masuk untuk menuju
puncak bukit Weol adalah sebesar 10 ribu rupiah per orang. Biaya ini membantu
dalam pemeliharaan dan pelestarian destinasi wisata ini.

7. Apakah Ada Kerajinan Tangan
Lokal yang Dijual di Sekitar Sawah Sarang Laba-Laba?

Ya, sekitar Sawah Sarang
Laba-Laba, warga setempat menawarkan berbagai kerajinan tangan seperti kain
sarung dan selendang dengan harga yang bervariasi. Pembelian kerajinan ini juga
dapat mendukung perekonomian masyarakat lokal.

8. Berapa Jumlah Wisatawan
yang Mengunjungi Sawah Sarang Laba-Laba Setiap Hari?

Jumlah wisatawan yang
mengunjungi Sawah Sarang Laba-Laba setiap hari berkisar antara 50 hingga 100
orang. Jumlah ini cenderung meningkat pada saat liburan sekolah dan hari raya.

9. Apakah Ada Fasilitas yang
Tersedia di Sekitar Sawah Sarang Laba-Laba?

Di sekitar Sawah Sarang
Laba-Laba, terdapat fasilitas seperti tempat istirahat dan warung makan yang
dapat memberikan kenyamanan kepada pengunjung.

10. Bagaimana Sistem Pertanian
di Manggarai Berkembang Sejak Tahun 1931-1945?

Sistem pertanian di Manggarai
mulai dikembangkan sejak Raja Aleksander Baruk memimpin bumi Nusa Lale
Manggarai pada tahun 1931-1945. Raja tersebut mendorong pengembangan pertanian
dengan mengirim banyak rakyatnya untuk belajar menanam padi dan kopi, bahkan
hingga ke Singaraja, Bali.

VorteLumina

VorteLumina

Related Posts

pulau padar feature
destinasi

Pulau Padar: 12 Panduan Terbaik untuk Wisata Alam di Labuan Bajo

by nuzanthrabiz
April 12, 2025
Kolase foto 3D menampilkan 10 tempat wisata terbaik di Nusa Penida, termasuk pantai, tebing, dan spot Instagrammable lainnya.
destinasi

Panduan Lengkap Wisata Nusa Penida 2025: Destinasi, Tips, dan Paket Tur Terbaik

by nuzanthrabiz
April 6, 2025
Panduan Lengkap Merayakan Tahun Baru: Inspirasi, Tips, dan Rekomendasi
berita

Panduan Lengkap Merayakan Tahun Baru: Inspirasi, Tips, dan Rekomendasi

by VorteLumina
April 5, 2025
Ubud di Balik Lensa: Menemukan Keajaiban yang Tersembunyi di Bali
berita

Ubud di Balik Lensa: Menemukan Keajaiban yang Tersembunyi di Bali

by VorteLumina
April 5, 2025
Menguak Keindahan Nusa Penida: Di Sini Alam Berbicara Lewat Tebing dan Pantai yang Tak Tertandingi
atuh-beach

Menguak Keindahan Nusa Penida: Di Sini Alam Berbicara Lewat Tebing dan Pantai yang Tak Tertandingi

by VorteLumina
April 5, 2025

Recommended

Negara Tertua di Dunia: Sejarah dan Fakta Menarik

January 13, 2024

Unveiling the Secrets: Apa Itu Mitos?

January 9, 2024

Don't miss it

pulau padar feature
destinasi

Pulau Padar: 12 Panduan Terbaik untuk Wisata Alam di Labuan Bajo

April 12, 2025
Kolase foto 3D menampilkan 10 tempat wisata terbaik di Nusa Penida, termasuk pantai, tebing, dan spot Instagrammable lainnya.
destinasi

Panduan Lengkap Wisata Nusa Penida 2025: Destinasi, Tips, dan Paket Tur Terbaik

April 6, 2025
10 gaya hidup modern yang bisa merusak kesehatan
kesehatan

10 Contoh Gaya Hidup Modern yang Bisa Merusak Kesehatan Anda

April 4, 2025
Makanan Instan dan Pola Makan Sehat
gaya hidup

Bahaya Pola Makanan Instan & Tips Pola Makan Sehat Harian

April 4, 2025
Gaya hidup sedentari di tempat kerja digambarkan dengan ilustrasi karyawan melakukan peregangan dan berdiri sambil bekerja
gaya-hidup

5 Cara Menghindari Gaya Hidup Sedentari di Tempat Kerja

April 3, 2025
Ketergantungan media sosial digambarkan dengan ilustrasi 3D anak muda tertekan dikelilingi ikon notifikasi digital
gaya hidup

Ketergantungan pada Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental dan Fisik

April 3, 2025

Categories

Categories

Browse by Tag

ai bali berita Bitcoin Champions League chatgpt destinasi Digital Detox ergonomi Explore Bali Gaya Hidup Gaya Hidup Modern Gaya Hidup Sedentari Golden Globes 2018 Grammy Awards Harbolnas kebiasaan makan kebiasaan sehat kecemasan Kesehatan Kesehatan Fisik kesehatan kerja Kesehatan Mental ketergantungan media sosial Labuan Bajo lifestyle Litecoin makanan sehat Market Stories news nusa penida Pola Makan Instan pola makan sehat Psikologi pulau padar stres Taman Nasional Komodo Tariffs tips diet tips kantor travel Trekking United Stated wisata Wisata Alam

© 2025 Nuzanthra - Sumber Berita Terpercaya & Inspirasi Kreatif.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • NUZANTHRA
  • pintu rezeki
  • masakan
  • alien
  • tempat liburan
  • desa adat
  • legenda
  • kebudayaan
  • kearifan lokal

© 2025 Nuzanthra - Sumber Berita Terpercaya & Inspirasi Kreatif.

Go to mobile version